Streaming Radio Lawang Kuari

Banjir Rendam Pemukiman Warga hingga Fasilitas Umum di Sekadau

Editor: Layli author photo

Air merendam rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya di Sekadau.

SEKADAU
---Debit air yang semakin naik mengakibatkan beberapa lokasi di kabupaten Sekadau ikut terendam banjir. Beberapa lokasi yang terdampak banjir tersebut diantaranya di sekitaran Jalan Penanjung-Tanjung, halaman Rumah Betang Youth Center dan tepian sungai desa Mungguk.

Berdasarkan pantauan Suaralawangkuari.com, air banjir yang kian naik telah merendam permukiman warga, akses jalan hingga fasilitas umum seperti rumah ibadah,halaman rumah Betang dan kantor desa.

Genangan air yang mulanya pada hari, Jumat (22/10/2021) lalu hanya sebatas kaki orang dewasa kini,Minggu (24/10/2021) sudah mencapai lutut hingga dada orang dewasa. 

Hal tersebut dikatakan oleh Aong (59),salah satu warga Jalan Penanjung-Tanjung Km 3 Penanjung,Sekadau.

Kantor Desa Mungguk juga tergenang air

Ia juga mengatakan bahwa akses jalan di depan kantor desa Mungguk dan surau tersebut memang kerap terendam banjir apabila hujan deras tiba,sehingga kerap juga melumpuhkan aktivitas warga yang ingin keluar masuk dari desa Tanjung. 

"Ini kalau di Jalan Tanjung mulai tinggi dari jam 7 malam tadi sampai pagi.Rumah-rumah ni udah sampai jendela lalu dari tepi sungai yang di sana kena tapi jalan ndak terendam, " tutur Aong. 

Menurut Aong banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga membuat air sungai Kapuas meluap dan merendam sejumlah lokasi yang berada di dataran rendah.

Hal senada juga dikatakan oleh,Iwan (37) warga desa Sungai Ringin Sekadau. Menurutnya selain dikarenakan curah hujan yang tinggi serta air Kapuas yang meluap,kiriman air dari arah Hulu juga bisa jadi penyebab banjir kian naik.

"Tinggi banjir ni mungkin di bawah rumah ada 2 meter lebih karena dataran rendah di belakang biasa tempat main bola tu kalau dalam rumah ada 2 cm," ujar Iwan. 

Sementara itu,Iwan berharap agar air segera surut dan berharap agar berkurangnya aktivitas pengundulan hutan.

"Karena ni lama dah dua tahun ndak banjir ni lalu baru datang lagi banjirnya,sambil bersihkan banyak sampah yang masuk juga dan takutnya yang ndak-ndak ada segala ular di sini.Tadinya di situ udah ada laki-laki dua orang lihat biawak soalnya," pungkas Iwan. (Nanda) 

Share:
Komentar

Berita Terkini