Sekadau (Suara Lawang Kuari) – Sejumlah oknum anak punk diamankan oleh Satpol PP Kabupaten Sekadau setelah diduga dalam kondisi mabuk dan membuat kegaduhan di kawasan Rumah Betang Youth Center, Jalan Panglima Naga, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Rabu (23/7/2025) sore.Sat Pol PP Sekadau saat amankan anak Punk.SUARALAWANGKUARI/SK
Kejadian ini berlangsung saat masyarakat sedang mengikuti rangkaian kegiatan Pekan Gawai Dayak ke-XIV Kabupaten Sekadau, yang menjadi agenda tahunan budaya daerah. Kehadiran anak punk yang dinilai meresahkan, membuat warga melaporkan langsung kepada pihak keamanan.
“Kami menerima laporan dari warga bahwa ada sejumlah anak punk yang diduga mabuk dan membuat onar saat acara sedang berlangsung. Kami langsung bergerak ke lokasi bersama anggota,” ujar AL. Sugito, Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban Umum Satpol PP Sekadau.
Sesampainya di lokasi, petugas menemukan sekitar 10 orang anak punk dalam kondisi tidak stabil akibat konsumsi minuman beralkohol. Mereka juga menunjukkan sikap tidak kooperatif dan sulit diajak berdialog.
“Benar, mereka dalam keadaan mabuk dan membuat kegaduhan. Untuk menjaga kenyamanan masyarakat yang hadir dalam perayaan Gawai Dayak, kami mengamankan mereka ke kantor untuk didata dan diberikan pembinaan,” jelas Sugito.
Petugas Satpol PP juga menyampaikan pesan tegas kepada seluruh masyarakat agar tidak memanfaatkan momen budaya seperti Gawai Dayak untuk kegiatan yang justru mencoreng nilai-nilai adat dan merusak ketertiban umum.
“Kami larang keras konsumsi minuman keras berlebihan selama Gawai berlangsung. Mari rayakan Gawai dengan suka cita dan damai, serta menjaga nama baik Kabupaten Sekadau,” tegasnya.
Untuk memastikan keamanan selama rangkaian acara Gawai, Satpol PP Sekadau juga bersinergi dengan instansi terkait melakukan patroli rutin di titik-titik strategis. Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi gangguan ketertiban selama perayaan adat yang berlangsung hingga akhir pekan.
“Kami berkomitmen menjaga kelancaran dan keamanan Gawai Dayak ini agar berjalan sukses, aman, dan memberikan kesan positif bagi semua yang hadir,” tutup Sugito.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran kolektif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga ruang publik tetap kondusif, terutama dalam momen sakral dan budaya seperti Gawai Dayak yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat.[SK]