Sekadau (Suara Lawang Kuari) - Memasuki musim penghujan, sejumlah daerah di bantaran sungai dan anak sungai di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, mulai menghadapi ancaman banjir. Dengan meningkatnya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap kemungkinan naiknya debit air yang dapat menggenangi pemukiman.Anggota DPRD Sekadau, Zainal
Anggota DPRD Sekadau, Zainal, menyampaikan peringatan ini kepada masyarakat pada Kamis (21/11/2024). Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan, mengingat pola hujan yang terus meningkat.
"Beberapa hari ini, kita lihat intensitas hujan cukup tinggi di Sekadau, dan debit air sungai perlahan-lahan sepertinya mulai naik," ujar Zainal, anggota legislatif dari Partai Golkar.
Ia juga mendorong pemerintah daerah dan dinas terkait untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi guna menghadapi potensi banjir. "Kondisi ini harus diwaspadai, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan sungai," tambahnya.
Zainal menjelaskan, sebagian besar pemukiman di Kecamatan Sekadau Hilir dan desa-desa di sekitarnya terletak di bantaran sungai, sehingga sangat rentan terhadap banjir akibat luapan Sungai Kapuas, Sungai Sekadau, dan anak-anak sungainya.
"Daerah-daerah seperti Desa Tanjung, Seberang Kapuas, Merapi, Seraras, dan Peniti sangat rawan. Ribuan kepala keluarga menetap di sepanjang sungai, yang tentunya meningkatkan risiko terkena dampak banjir," terang pria yang akrab disapa Ai Bong ini.
Tidak hanya di Sekadau Hilir, daerah hulu seperti Kecamatan Belitang dan Belitang Hilir juga menjadi perhatian, mengingat banyak pemukiman di wilayah tersebut berada di dekat sungai.
"Bantaran sungai di wilayah tersebut juga menjadi tempat tinggal masyarakat yang rentan terpapar dampak banjir," tambah Zainal.
Zainal mengimbau agar Pemerintah Kabupaten Sekadau beserta jajaran teknis, termasuk Pemerintah Kecamatan dan Desa, aktif memantau perkembangan cuaca dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang konkret.
"Saya harap dinas terkait dapat melakukan upaya antisipasi yang maksimal, seperti mempersiapkan peralatan evakuasi, memastikan jalur komunikasi darurat, dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menghadapi bencana," tegasnya.
Musim penghujan yang diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun depan diharapkan menjadi perhatian bersama, demi mengurangi risiko kerugian material maupun keselamatan jiwa. Warga di daerah rawan banjir diimbau untuk terus memantau informasi cuaca dari pihak berwenang dan segera melaporkan apabila terjadi kenaikan debit air yang signifikan. [tim]