Sekadau (Suara Lawang Kuari) – Bencana banjir melanda empat kecamatan di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, yaitu Kecamatan Nanga Mahap, Nanga Taman, Sekadau Hulu, dan Sekadau Hilir, pada Minggu (1/12/2024). Berdasarkan hasil monitoring Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sekadau hingga pukul 22.45 WIB, dua kecamatan masih tergenang banjir, sementara dua lainnya mulai surut.TRC BPBD Sekadau saat salurkan bantuan korban terdampak banjir. SUARALAWANGKUARI.COM/HO-BPBD
Kepala Pelaksanan BPBD Sekadau Akhmad Suryadi menyebutkan, kecamatan Nanga Mahap dan Nanga Taman dilaporkan mulai mengalami penurunan debit air. Namun, banjir masih melumpuhkan aktivitas di Kecamatan Sekadau Hulu dan Sekadau Hilir. Berikut rincian dampak banjir di setiap kecamatan Nanga Mahap: 230 rumah terendam, 396 KK terdampak (1.496 jiwa). Nanga Taman: 78 rumah terendam, 78 KK terdampak (312 jiwa). Sekadau Hulu: 343 rumah terendam, 346 KK terdampak (1.385 jiwa).Sekadau Hilir: 64 rumah terendam, 258 KK terdampak (890 jiwa).
Banjir disebabkan curah hujan tinggi yang berlangsung sejak akhir November, terutama di wilayah hulu. Dampak yang ditimbulkan antara lain Robohnya jembatan gantung Seringat di Desa Menterap dan jembatan Keranyik di Desa Teluk Kebau. Longsor di ruas jalan provinsi Nanga Taman-Nanga Mahap. Terganggunya akses jalan dan aktivitas warga akibat rumah yang terendam. Tiang listrik miring di Desa Nanga Suri, berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui BPBD telah menetapkan status tanggap darurat bencana hingga 28 November 2024.
“Langkah-langkah penanganan yang dilakukan mencakup Distribusi 450 paket sembako oleh BPBD Sekadau, Pemberian bantuan beras oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pelayanan medis gratis oleh Dinas Kesehatan, Koordinasi lintas sektor dengan Forkopimcam, Polres Sekadau, Tagana, dan dinas terkait,” ungkap Akhmad.
BMKG Kalimantan Barat mengeluarkan peringatan dini untuk periode 2-8 Desember 2024, memperkirakan hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Kalimantan Barat yang berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor,” tegasnya.
“Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, khususnya di daerah rawan genangan. Warga untuk mematuhi arahan pihak berwenang dan menjaga keselamatan,” tegas Akhmad. [tim]