Ilustrasi - DBD [int] |
Sekadau (Suara Lawang Kuari) - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sekadau terus meningkat. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Sekadau bersinergi guna upaya pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di berbagai lokasi.
Direktur RSUD Sekadau, dr. Tanjung Harapan Tampubolon, menyatakan keprihatinannya atas lonjakan kasus DBD.
"Pada bulan Oktober kemarin saja, terdata lebih dari 70 kasus dengan lebih dari 100 orang berkunjung ke RSUD Sekadau," ungkap dr. Tanjung pada Rabu (1/11/2023).
Ia RSUD telah berkolaborasi dengan Dinkes untuk melakukan fogging di sekolah-sekolah serta melakukan pendataan dan pemeriksaan anak-anak dan lingkungan sekolah.
“Kami mendesak perlunya mengintensifkan PSN untuk mencegah peningkatan kasus, sambil mendorong petugas Puskesmas dan RS agar menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk membasmi jentik nyamuk di rumah-rumah dan lingkungan, khususnya di tempat penampungan air,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, mengakui adanya peningkatan kasus DBD seiring dengan curah hujan yang meningkat. Meskipun telah melakukan antisipasi, Dinkes melaksanakan program PSN dan fogging di lokasi-lokasi dengan kasus tinggi, terutama di lingkungan sekolah.
"Baru-baru ini, kita melaksanakan program pencegahan DBD di sekolah-sekolah karena melihat tingginya kasus di lingkungan sekolah," ujar Henry Alpius. Menanggapi peningkatan curah hujan, ia mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dan mendukung program PSN.
Henry Alpius mengajak anak-anak sekolah untuk aktif mencegah DBD dan berperan dalam menjaga rumah agar bebas dari jentik nyamuk.
"Pemerintah daerah berupaya menurunkan gejala karena belum ada obat spesifik untuk DBD," pungkasnya. [rie/r]