![]() |
Camat dan Kapolsek Sekadau Hulu saat patroli di lokasi PETI yang tidak ada pekarja, Senin (2/6/2025).SUARALAWANGKUARI/SK |
Patroli yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Camat Sekadau Hulu, Fransisco Wardianus, didampingi Kapolsek Sekadau Hulu IPTU Agustam. Tim menyusuri sejumlah titik yang diduga menjadi lokasi aktivitas PETI, khususnya di daerah Entima dan Entiak—wilayah hulu Sungai Menterap yang diduga paling terdampak.
“Di Entima, kami tidak menemukan kegiatan PETI yang aktif. Namun, terlihat jelas bekas aktivitas penambangan sebelumnya,” ujar IPTU Agustam.
Sementara itu, di Entiak, tim menemukan bekas mesin dompeng, meski tidak terdapat aktivitas aktif pada saat patroli berlangsung. Temuan tersebut memperkuat dugaan adanya aktivitas PETI yang kerap berpindah lokasi demi menghindari pengawasan.
Sekitar pukul 14.00 WIB, kegiatan dilanjutkan dengan dialog bersama warga di kediaman Kepala Desa Nanga Biaban, Ado. Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Desa Heri, tokoh masyarakat Soteng, serta perwakilan warga lainnya.
Dalam pertemuan itu, Camat Fransisco menegaskan pentingnya kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama Sungai Menterap yang merupakan sumber air utama bagi masyarakat di Desa Mondi, Boti, dan Sungai Sambang.
“Warga di tiga desa ini mulai resah karena kualitas air terus menurun. Sungai Menterap adalah sumber kehidupan. Jika rusak karena PETI, maka yang rugi adalah masyarakat sendiri,” tegas Fransisco.
Ia juga mendorong Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat untuk lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada warga, serta menegaskan bahwa aktivitas PETI tidak hanya melanggar hukum, tapi juga berdampak serius pada lingkungan dan kesehatan.
“Kami ingin membangun kesadaran bahwa menjaga alam adalah warisan terbaik untuk generasi kita berikutnya,” tambahnya.
Pihak kepolisian menegaskan komitmennya untuk terus melakukan patroli dan penindakan terhadap aktivitas PETI. Sementara itu, warga diminta berperan aktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan yang dapat merusak lingkungan.[SK]