Streaming Radio Lawang Kuari

Mafindo Ingatkan Potensi Hoaks Politik Jelang Pilkada Serentak 2024, Dorong Kerjasama Tangkal Disinformasi

Editor: Admin author photo

Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) 2024 di Jakarta, Kamis (7/10/2024).[SK]
Suara Lawang Kuari - Menjelang Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024, hoaks politik diperkirakan akan kembali merebak, seperti halnya pada Pilpres dan Pileg 2024 lalu. Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, mengingatkan potensi ini dalam Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) 2024 di Jakarta, Kamis (7/10/2024).

“Jika mulai muncul hoaks soal komunis, hasutan berbasis agama, etnis, atau afiliasi lainnya, itu tanda pemilu atau pilkada sudah dekat,” ujar Septiaji yang akrab disapa Zek.

Berdasarkan data semester I 2024, ditemukan 2.119 hoaks, dengan 31,6% terkait pemilu. Meski Pilpres telah usai, fokus kini beralih ke pilkada, dan hoaks lokal yang menyasar kandidat serta penyelenggara pemilu mulai muncul.

Hoaks politik sering digunakan untuk memanipulasi opini publik dan bisa merusak atau mengangkat citra kandidat. “Penyebaran hoaks bisa mendiskreditkan kandidat dan mendelegitimasi pemilu,” jelas Zek. Analisis Mafindo menunjukkan 35,1% hoaks menyasar kandidat, 20,9% pemerintah pusat, dan 8,9% KPU.

Mafindo, bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang tergabung dalam Koalisi Cek Fakta, telah melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan literasi informasi dan memerangi hoaks. 

Kegiatan seperti diskusi terpumpun, pelatihan, dan kampanye cek fakta melibatkan ribuan peserta, termasuk jurnalis, komunitas, dan masyarakat umum. Namun, penyebaran hoaks yang masif membutuhkan kolaborasi luas dengan pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat, dan media.

Dalam IFCS 2024 yang diselenggarakan di Hotel Lumire, forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi bersama. Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, membuka acara dengan menegaskan pentingnya cek fakta sebagai pilar demokrasi. 

“Cek fakta membantu masyarakat memilih berdasarkan informasi akurat dan menjauhkan kontestasi politik dari hoaks serta ujaran kebencian,” ujarnya.

Diskusi panel juga menghadirkan tokoh dari Google News Partnerships, yang menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan CekFakta untuk memverifikasi klaim dan menangkis narasi palsu. 

Adi Marsiela, koordinator Cek Fakta, menyoroti tantangan unik Pilkada serentak skala besar ini, di mana hoaks lokal dapat menyebar secara cepat di wilayah tertentu.

“Kolaborasi dengan Bawaslu untuk menyebarkan konten cek fakta adalah langkah penting dalam mengurangi hoaks saat Pilkada,” jelasnya.

IFCS 2024 diakhiri dengan pidato penutup dari PBNU, yang menegaskan peran masyarakat sipil dalam melawan disinformasi. Forum ini menjadi langkah strategis menuju Pilkada yang bersih dan berintegritas, memperkuat komitmen kolektif melawan hoaks di seluruh Indonesia.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini