Streaming Radio Lawang Kuari

Anggota DPRD Sekadau Apresiasi Masyarakat Adat Lestarikan Tradisi Sembahyang Ladang

Editor: Redaksi author photo

Anggota DPRD Sekadau Yanto Linus [int]
Sekadau (Suara Lawang Kuari)  - Setiap tanggal 1 November, masyarakat adat di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Sekadau, melaksanakan tradisi sembahyang ladang atau sembahyang uma. 

Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang peladang tradisional, sebagai bentuk penghormatan dan doa kepada alam agar hasil panen berlimpah dan berkah.

Anggota DPRD Sekadau dari Fraksi Nasdem, Yanto Linus, menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada petani tradisional yang melaksanakan sembahyang ladang. 

“Kita wajib melestarikan budaya yang sudah diwariskan oleh leluhur kita. Ini merupakan bentuk kearifan lokal yang tidak boleh kita tinggalkan,” ujar Yanto Linus pada Jumat (1/11/2024).

Tradisi sembahyang ladang tidak hanya sebagai ritual keagamaan, namun juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan rasa syukur masyarakat yang hidup dari hasil pertanian, terutama padi. Dalam upacara ini, para petani berdoa agar hasil panen mereka melimpah dan terhindar dari gangguan hama atau penyakit tanaman.

Sebagai putra daerah asal Desa Landau Kodah, Yanto Linus turut mendoakan agar usaha keras para petani tradisional ini menghasilkan hasil panen yang melimpah. 

“Kita ini juga hidup dan besar dari hasil tani; orangtua dan leluhur kita semuanya petani. Semoga hasil ladang tahun ini berlimpah, terbebas dari hama dan penyakit,” ucapnya penuh harap.

Tradisi sembahyang ladang menjadi salah satu warisan budaya yang mempererat hubungan masyarakat adat dengan alam, sekaligus sebagai wujud kearifan lokal yang terus dijaga di Kabupaten Sekadau. 

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan tradisi ini tetap lestari dan memberikan manfaat bagi masyarakat tani di masa mendatang. [tim]

Share:
Komentar

Berita Terkini