Streaming Radio Lawang Kuari

Camat Belitang Hilir Ungkap Warga Entabuk Enggan Pindah Mengungsi dari Kuburan

Editor: Layli author photo

Camat Belitang Hilir, Benyamin Sukresno

SEKADAU
---Viralnya warga Desa Entabuk, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau yang mengungsi di kuburan, membuat perhatian dari seluruh pihak.

Menanggapi hal tersebut, Camat Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau Benyamin Sukresno mengungkapkan bahwa warga Desa Entabuk yang mengungsi ketempat lain, lantaran mereka enggan meninggalkan rumah mereka dari jauh.

"Sebenarnya itu kuburan lama, dan tempat tersebut merupakan satu-satunya dataran tinggi yang ada di Desa Entabuk. Tetapi karena rumah mereka karena mereka tidak mau jauh meninggalkan rumah mereka," ungkap Benyamin kepada media ini melalui telepon selulernya, Sabtu (13/11/2021).

Pondok pengunsian warga Entabuk di Kuburan

Benyamin menjelaskan bahwa pihak Kecamatan dan Desa juga sudah melakukan berbagai upaya persuasif agar warga yang mengungsi ditempat itu bisa segera berpindah. Namun dikarenakan masyarakat tidak mau berpindah, pihaknya terus mengontrol terus perkembangan warga yang ada di pengungsian tersebut.

Selain itu, terkait dengan masalah bantuan juga sudah beberapa kali dilakukan. Mulai dari pemerintah daerah, organisasi sosial, partai politik, serta pihak perusahaan kelapa sawit sudah menyalurkan bantuan kepada warga yang mengungsi ditempat tersebut.

"Kami sudah melakukan berbagai upaya persuasif, agar mereka mau berpindah dari tempat tersebut. Namun, dikarenakan mereka tidak mau meninggalkan rumah mereka dari tempat yang jauh, makanya mereka tidak mau berpindah. Tempat pengungsian juga sudah kita siapkan. Namun memang agak jauh dari rumah mereka, makanya masyarakat disana tidak mau berpindah," paparnya.

"Bantuan juga sudah beberapa kali disalurkan mulai dari pemerintah daerah, kecamatan, ormas-ormas, serta pihak perusahaan. Dan pada hari ini ada juga bantuan dari pihak perusahaan sebanyak 200 paket, dan saya akan turun juga kesana, dan akan bermalam disana," timpalnya.

Camat juga mengungkapkan bahwa untuk para pengungsi disana ada 70 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sekitar 200 orang.

"Untuk ketinggian air juga masih tinggi, mulai dari satu meter, hingga empat meter," tutupnya. [Cil].

Share:
Komentar

Berita Terkini