 |
| Seorang warga saat mencari ikan di sungai Sekadau dengan alat tradisional 'Pesat'.SUARALAWANGKUARI.COM/Nanda |
SEKADAU---Masyarakat yang bermukim di Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Sekadau masih memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Baik air sungai Sekadau dan Kapuas sehingga berharap tidak tercemar limbah.
Kiun (65), salah satu warga mengatakan hingga saat ini warga sekitar masih tetap mengandalkan air sungai Sekadau untuk segala aktivitas sehari-hari.
“Saat ini sebagian masyarakat biasanya menggunakan air sungai untuk aktivitas mencuci dan mandi,sedangkan untuk buang air masyarakat sudah beralih menggunakan WC meskipun masih ada beberapa yang masih menggunakan jamban,” tuturnya kepada Suaralawangkuari.com pada Selasa (12/10/2021).
Kiun yang juga memanfaatkan aliran air sungai sebagai budidaya ikan dengan keramba mengaku kondisi air sungai tentunya mempengaruhi aktivitas masyarakat tepi sungai.
"Kadang air leding macet,warga pakai air sungai untuk masak, mandi. Dulu waktu tercemar nich susah ikan warga di keramba juga ada yang mati," cerita Kiun.
Hal serupa juga dirasakan Tjan Xian (60),salah satu warga Desa Sungai Ringin terkait pencemaran air sungai Sekadau yang sempat mempengaruhi kondisi air.
Ia juga mengatakan pemanfaatan air sungai Sekadau hanya untuk mencuci dan mandi sedangkan untuk minum menggunakan air ledeng.
"Selain untuk mencuci juga untuk mencari ikan di sungai dan juga untuk angkutan transportasi air," ujar pria yang sudah 50 tahun menetap di Sekadau tersebut.
Sementara itu,Tjan Xian berharap kedepannya kondisi air sungai Sekadau bisa lebih bersih sehingga bisa terus dimanfaatkn untuk mandi,mencuci dan sebagainya.
“Kami berharap agar kedepannya air sungai Sekadau dapat dimanfaatkn oleh masyarakat setempat dan berharap agar sungai Sekadau tidak kembali tercemar lagi,” pungkasnya. [nanda]
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)