Sekadau (Suara Lawang Kuari) – Kepolisian Resor (Polres) Sekadau tengah mendalami dua kasus pencurian hewan ternak sapi yang terjadi di dua lokasi berbeda, yakni di Desa Setawar, Kecamatan Sekadau Hulu, dan Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir, Kalimantan Barat.Ilustrasi pencurian sapi.SUARALAWANGKUARI/SK
Kedua kasus tersebut memiliki pola yang serupa, yang mengindikasikan adanya keterkaitan atau modus operandi yang sistematis. Kepala Seksi Humas Polres Sekadau, AKP Agus Junaidi, membenarkan bahwa laporan terkait pencurian telah diterima dan saat ini proses penyelidikan sedang berlangsung.
“Saat ini petugas dari Satreskrim Polres Sekadau tengah mengumpulkan bukti serta keterangan dari para saksi guna mengungkap pelaku pencurian. Dugaan awal, sapi dipotong langsung di tempat kejadian dan hanya disisakan bagian kepala dan organ dalam,” jelas AKP Agus, Rabu (16/4/2025).
Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh pihak kepolisian menunjukkan indikasi kuat bahwa pelaku memotong sapi di lokasi kejadian—yang berada di area perkebunan sawit—dan kemudian membawa kabur bagian daging, sementara bagian kepala dan organ dalam ditinggalkan begitu saja.
Modus ini mengindikasikan pelaku memiliki pengetahuan teknis dalam menyembelih dan memotong hewan, serta kemungkinan telah merencanakan aksi tersebut secara matang agar tidak mudah terdeteksi.
Menyikapi kejadian ini, AKP Agus mengimbau kepada para peternak dan masyarakat di wilayah Sekadau agar meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam menjaga hewan ternaknya yang digembalakan atau dibiarkan di lokasi terbuka seperti kebun dan ladang.
“Kami minta masyarakat segera melapor apabila menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar wilayah tempat tinggal maupun perkebunan. Kerja sama masyarakat sangat kami harapkan guna mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujarnya.
Polres Sekadau saat ini juga tengah memetakan wilayah rawan pencurian ternak untuk meningkatkan patroli dan pengawasan di sejumlah titik. Warga diharapkan dapat ikut serta dalam pengawasan lingkungan secara kolektif, terutama di malam hari atau saat aktivitas peternakan minim pengawasan.[SK]