Upacara Nyimah Tanah dan Basaru Sumangat ini merupakan tradisi tahunan yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan kesehatan bagi seluruh karyawan serta kelancaran kegiatan perkebunan dan pabrik kelapa sawit PT PSP. Hartanto Manurung, Manager Enggang Mill PT PSP, menjelaskan bahwa ritual adat ini adalah bagian dari identitas budaya lokal yang diwariskan turun-temurun dan penting untuk dilestarikan.
“Ritual ini tidak hanya menunjukkan penghargaan kami terhadap tradisi masyarakat sekitar, tetapi juga memperkuat komitmen perusahaan dalam memadukan kegiatan investasi dengan budaya dan kearifan lokal,” ujar Hartanto. Ia juga berharap agar ritual adat ini dapat meningkatkan semangat dan kedisiplinan para karyawan sehingga berdampak positif pada produktivitas sawit dan Crude Palm Oil (CPO).
Ritual dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembacaan Nyangahatn (doa-doa) yang dipimpin oleh Imam Cobrianus Philip dan dilanjutkan dengan sambutan dari tokoh adat dan masyarakat. Upacara ini berlangsung hingga pukul 13.00 WIB dan diakhiri dengan acara makan dan foto bersama, dipandu langsung oleh Humas PT PSP, Subianto.
Upacara adat ini dihadiri sejumlah tokoh adat dan masyarakat dari Kecamatan Anjongan dan Kecamatan Sungai Pinyuh, termasuk Kepala Desa Kepayang, Ketua Koperasi Mitra PT PSP, Timanggong Anjongan, Timanggong Sungai Pinyuh, dan jajaran Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Mempawah. Dari pihak perusahaan, turut hadir pimpinan Enggang Mill Hartanto Manurung, Estate Manager Ricky Fariza Lubis, serta para karyawan dan staf PT PSP.
Estate Manager PT PSP, Ricky Fariza Lubis, menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari berbagai pihak dalam pelaksanaan upacara adat ini. "Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan menyukseskan acara ritual Nyimah Tanah dan Basaru Sumangat ini. Semoga kegiatan ini semakin mempererat tali silaturahmi antara perusahaan dengan masyarakat dan tokoh adat setempat,” kata Ricky.
Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Mempawah, Adrianus, juga mengapresiasi komitmen PT PSP dalam melestarikan budaya lokal melalui upacara adat ini. Menurutnya, penyelenggaraan ritual tersebut menjadi bukti bahwa PT PSP menghargai dan mendukung adat istiadat masyarakat sekitar. Adrianus berharap perusahaan-perusahaan lain dapat mencontoh langkah positif ini, mengingat masih ada perusahaan yang kurang peduli terhadap peran lembaga adat dan tokoh masyarakat lokal.
"Semoga PT PSP terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat serta wilayah sekitarnya," pungkas Adrianus.[SK]