SEKADAU - Dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai dirasakan oleh masyarakat, khususnya harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sekadau.Suni, salah satu pedagang sayur di pasar Sekadau. SUARALAWANGKUARI.COM/Yus
Suni (42) tahun warga Desa Sebrang Kapuas yang sekarang sudah tinggal di Sekadau, bekerja sebagai pedagang sayur, menuturkan semenjak BBM naik, masyatakat yang kurang membeli sayur dikarnakan harga yang naik drastis, dan tentunya penghasilan mereka menurun. Jika sebelumnya masih normal pendapatan Rp500 ribu per hari sekarang Rp200 ribu sudah sulit.
“Harapannya kepingin rame lagi seperti semula semoga harga kebutuhan pokok cepat stabil, ini berdampak sekali kepada perekonomian kami penjual bahan pokok,"ungkap Suni ditemui media ini Kamis (8/9/2022) siang.
"Kami sebagai pedagang kecil berjualan berangkat dari rumah jam satu dini hari dan pulang jam 5 sore, itu pun sayur yang kami jual banyak yang tidak laku dan yang kami jual pun ini beli dari pengepul,”sambungnya.
Salah satunya yakni harga timun, semula Rp4.000 sekarang udah Rp12.000 per kg, cabai rawit merah Rp30.000, sekarang Rp40.000 naik menjadi Rp50.000. Cabai keriting semula Rp45.000, sekarang Rp80.000, bawang merah semula Rp 32.000/Kg sekarang Rp 35.000/Kg, bawang putih semula Rp 28.000/Kg sekarang Rp 30.000/Kg.
“Kami berharap ada bantuan dari pemerintah kepada pedagang kecil seperti dirinya dan pegadang lain,” harapnya. [yus]