Streaming Radio Lawang Kuari

Manager Projects Taman Kelempiau Membenarkan Adanya Beruang Liar di Kawasan Hutan

Editor: Layli author photo

Manager Projec Taman Kelempiau Hendrikus Mangku saat menunjuk bekas cakaran Beruang Liar di Pohon

SEKADAU
--- Seekor Beruang liar yang merupakan penghuni Taman Kelempiau Sekadau telah keluar dari kawasan hutan taman kelempiau pada tiga hari yang lalu.

Manager Projects Taman Kelempiau Sekadau Hendrikus Mangku mengatakan, Beruang tersebut merupakan satwa liar yang habitatnya tinggal di sekitar kawasan hutan Taman Kelempiau.

"Sebenarnya beruang ini, merupakan satwa liar yang habitatnya tinggal di sekitar kawasan hutan taman kelempiau. Dan bukan binatang peliharaan taman kelempiau, melalui bukti cakaran yang ada di taman kelempiau dan bekas cakar tersebut sekitar satu tahun yang lalu. Sebab beruang tersebut ada sebelum taman kelempiau berdiri," kata Hendrikus Mangku, Senin (2/8/2021).

Dijelaskan Mangku, keluarnya beruang tersebut pada hari Jumat yang mana salah satu warga yang melihat beruang tersebut melintasi jalan raya Sekadau-Sintang Km 27.

"Kami mendapat informasi kemarin, namun anak itu melihatnya pada hari Jumat yang lalu menyeberang jalan raya Sekadau-Sintang Km 27 yang mengarah ke hutan Semajau sekitar pukul 10.30 WIB," jelasnya.

Mangku juga menegaskan, selama ini beruang tersebut belum pernah mengganggu warga sekitar meskipun liar.

"Asalkan tidak di ganggu duluan, namun saya berharap masyarakat tetap waspada," tegasnya.

Untuk itu, ia berharap kepada masyarakat apabila ada yang menemukan beruang tersebut agar segera melaporkan kepada pihak pengelola taman, serta tidak memburu atau membunuhnya.

"Saya berharap jika ada masyarakat yang menemukannya segera melaporkan kepada kami, untuk dilakukan tindakan penyelamatan, serta saya menghimbau agar beruang tersebut tidak diburu atau dibunuh. Sebab binatang tersebut sudah langka dan dilindungi," harapnya.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Tapang Semadak Bripka Alexander Aldo menghimbau agar pihak pengelola kawasan hutan taman kelempiau segera melaporkan dan berkoordinasi dengan BKSDA wilayah Sintang yang memantau beberapa kabupaten wilayah timur Kalbar termasuk Kabupaten Sekadau untuk penanganan lebih lanjut agar tidak menimbulkan keresahan di warga sekitar. 

"Saya meminta kepada pihak pengelola agar menyampaikan kepada warga sekitar supaya tidak panik dan tidak melakukan perburuan atau membunuh karena hewan tersebut adalah hewan yang dilindungi dan langka," pungkasnya. [Cil].

Share:
Komentar

Berita Terkini