Personel Embo Studio di Desa Rawak Kecamatan Sekadau Hulu. |
RAWAK--- Embo Studio yang terletak di Desa Rawak Kecamatan Sekadau Hulu menghadirkan anak muda kreatif.
Dengan karya musik-musik yang moderen, dengan alat sederhana mereka membuat karya dari alat record sederhana mereka membuat musik dengan aliran etnik moderen.
Embo Studio juga pernah menjuarai lomba cipta lagu tahun 2020 di Pontianak dengan judul ‘Sungai Membelah Kota’ dan berhasil membawa pulang juara tiga.
Embo Studio yang terletak di Desa Rawak ternyata mereka menyulap bekas Kantor Polsek lama menjadi sudio musik dan tempat berkreatifitas mereka.
"Bukan hanya kami yang mendiami tempat ini, tempat ini juga di gunakan sebagai taman baca dan ruang mediasi untuk babin kantibmas Desa Rawak,"tutur Jai salah satu personel Embo Studio saat disambangi tim Suara Lawang Kuari, Jumat (12/3/2021) sore.
"Sudah setahun lebih kami mendiami bekas kantor polsek dan sudah diberi ijin oleh Bhabinkamtibmas yang pernah mendiami tempat ini,"sambung Dodi salah satu personil dari Embo Studio.
Menurutnya, dengan alat seadanya mereka membuat aransemen musik.
Jai yang di bagian aransemen musik dan mixsing menuturkan, banyak kendala saat mau record dari suara yang tiba-tiba nois. "Terus kendala kayak leptop tiba-tiba ngelek saat mixsing,"ceritanya.
Banyak kendala juga yang lain mereka dapatkan jika sedang ingin menguplod vidio musik karya mereka.
"Ya kendala kami di koneksi sinyal yang kurang bagus, makanya harus uplodnya malam hari,” tutur Jai
Bukti Prestasi Embo Studio |
“Lagu itu menceritakan tentang kondisi hutan dari yang masih rimbun dan sekarang ya bisa di lihat sendiri, dulunya rindang sekarang udah gersang,”tutur Dito Kalimantara penulis lagu THE LAST FOREAST
Harapan mereka untuk Hutan, mereka tuliskan di lirik terakhir mereka yang berbunyi.
"Bersama-sama kita lakukan reboisasi agar kondisi hutan, akan tetap selalu asri, tebang pilih adalah cara untuk mengurangi, mempertahankan hutan adat adalah solusi,"pungkasnya. [Bandi]
Piagam |
Disiarkan: Radio Suara Lawang Kuari