Streaming Radio Lawang Kuari

Pandemi Berdampak Pendapatan Pedagang di Sekadau belum Stabil

Editor: Layli author photo

Salah satu toko sembako di pasar Sekadau tampak lengang pada masa pandemi Covid-19.SUARALAWANGKUARI.COM/Teo

SEKADAU
---Pandemi Covid-19 berdampak pada pendapatan para pedagang sembako di Kabupaten Sekadau belum stabil. Pendapatan pedagang menurun akibat daya beli warga berkurang. 

Salah satu penjual, Wini(29) mengatakan sebelum Covid 19 ini pendapatan menurun cukup tinggi akibat berkurangnya warga berbelanja ke pasar.

"Selama corona pendapatan menurun, yang biasanya bisa dapat Rp700-Rp800 ribu. Sekarang paling banyak Rp400 ribu itu pun kalau lagi rame, " ujar Wini di Pasar Sekadau, Minggu(7/2/2021).

Sementara itu, untuk harga sembako menjelang perayaan tahun baru imlek ini tidak terjadi kenaikan harga untuk beras . Sedangkan untuk gula terjadi penurunan.

"Untuk sembako terjadi kenaikan harga menjelang perayaan tahun baru imlek ini. Seperti beras yang naik sekitar Rp2.500 dari harga sebelumnya. Berbeda dengan menjelang natal atau lebaran harga sembako biasanya naik lebih tinggi," ujar Wini.

Untuk harga seperti bawang di pasar juga tidak  terjadi kenaikan harga menjelang perayaan imlek di sekadau. Sedangkan cabe mengalami kenaikan harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu perkilo.

"Iya , ada juga yang naik harga nya ada juga yg turun.  Seperti minyak goreng Rp18 ribu beras naik sekitaran Rp2.500 per kilo, gula pasir turun jadi Rp18 ribu per kilogram," ujar Rika (24) Salah satu pembeli. 

Rika menuturkan  penyebab kurang nya minat warga berbelanja ke pasar adalah karena pandemi Covid-19 yang belum juga teratasi. [Teo] 

Share:
Komentar

Berita Terkini