Streaming Radio Lawang Kuari

Harga Kedelai Mahal, Pengrajin Tahu Sekadau Berhenti Produksi

Editor: Redaksi author photo

Kedelai [int]

SEKADAU
---Pengusaha tahu dan tempe di Sekadau mulai ada yang memberhentikan produksi pembuatan dikarenakan faktor harga kedelai yang melambung tinggi.

Salah satu yang menghentikan produksi tahu adalah Mukamil (30) pengrajin asal Landau kodah, Sekadau itu mengaku sudah seminggu tak membuat tahu karena harga kedelai melambung tinggi .

"Sudah seminggu saya tidak bekerja untuk membuat tahu, karena memang harga kedelai  di pasaran saat ini melambung tinggi, kalau memaksakan bikin tahu kami merugi," keluhnya, Selasa (12/1/2021) .

"Semoga cepat setabil lagi sehingga para pengrajin tahu dan tempe dapat bekerja lagi sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari," imbuhnya.

Sementara itu Siti Khodijah(56) pengrajin Tempe asal Landau kodah mengatakan harga kedelai yang melambung saat ini sangat menjadi beban bagi pengrajin tahu dan tempe.

Siti  mengatakan banyak pengrajin tahu dan tempe yang sudah tutup tidak membuat tahu dan tempe lagi karena harga yang melambung tinggi.

"Saya sudah 24 tahun menjadi pengrajin tahu dan tempe, paling berasa sangat berat dan menyekik para pengrajin adalah tahun ini harga kedelai sudah meroket tinggi banyak sudah pengrajin yang tidak membuat tahu dan tempe lagi, saya juga sudah hampir putus asa kalau harga kedelai terus meroket, sejauh ini saya siasati dengan membuat ukuran tempe lebih kecil untuk menyiasati agar tidak merugi," keluhnya.

Diketahui harga kedelai di tanah air terus meroket yang mengakibatkan para pengrajin tahu dan tempe di Indonesia gulung tikar dan mogok memproduksi.

Di Sekadau sendiri dampak juga dirasakan oleh pengrajin tahu dan tempe dengah harga saat ini kedelai mencapai Rp.530.000 per karung 50 kg dari yang awalnya per karung hanya Rp. 380.000 untuk kualitas kedelai standar.[adi]


Share:
Komentar

Berita Terkini