![]() |
Kran air leding warga Sekadau.SUARALAWANGKUARI/SK |
Air leding yang biasanya mengalir pada pagi atau sore hari kini nyaris tak keluar sama sekali. Kondisi ini membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Sudah tiga hari ini air leding mati. Kami terpaksa ambil air sungai untuk mandi dan mencuci, padahal airnya keruh dan berbau,” ungkap Dayang, warga Sekadau Hilir, kepada Suarakalbar.co.id, Sabtu (16/8/2025).
Pantauan di lapangan menunjukkan warna air Sungai Sekadau berubah menjadi kecokelatan pekat. Warga meyakini pencemaran ini disebabkan aktivitas tambang emas ilegal di hulu sungai yang sudah lama beroperasi tanpa penindakan tegas.
Masyarakat mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk segera mengambil langkah konkret menghentikan aktivitas tambang ilegal tersebut. Pasalnya, selain merusak ekosistem sungai, kegiatan ini juga mengancam kesehatan ribuan warga yang bergantung pada pasokan air bersih PDAM.
“Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi soal hak dasar masyarakat untuk mendapatkan air bersih,” tegas sejumlah warga.